Minggu, 13 Mei 2012

Meraih Kemuliaan sebagai Manusia

"Dan carilah (pahala) negeri akherat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagaimana di dunia..."

Manusia diciptakan oleh Allah swt sebagai makhluk yang mempunyai akal, hati dan raga. Allah swt menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling muia. sebagaimana firmnaNya dalam QS. At-Tiin (95): 4, "Sungguh kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." oleh karena itu, atas karunia nikmat yang begitu besar tersebut kita harus bersyukur kepada ALlah swt. Syukur yang terwujud dalam tiga bentuk yaitu syukur hati, syukur lisan dan syukur perbuatan.

Kita memang diciptakan sebagai manusia dengan bentuk tubuh yang sempurna, akal yang dapat memuat jutaan memori, hawqa nafsu dan hati yang dapat merasakan susah dan senang, namun belum tentu hal tersebut membuat kita hidup sebagai manusia ataupun juga dibangkitkan di hari akhir nanti dalam bentuk manusia. Dalam kehidupan yang dijalani manusia dapat menjadi makhluk yang lebih mulia dari pada malaikat, namun dapat juga menjadilebihhina dari binatang. Semua tergantung kepada amal perbbuatan yang dilaksanakan.

Demi menjaga kemuliaan kita sebagai manusia hendaknya kita meningkatkan kualitas serta kuantitas Ibadah kita kepada Allah swt. Kita berusaha senantiasa mendekat kepada Allah swt, Dzat yang maha Mulia. hal tersebut Insya Alhha akan terwujud dengan senatiasa berpegang teguh terhadap 3 prinsip hidup sebagai seorang muslim, yaitu:

1. mengutamakan hati Nurani dan Akal Sehat
Setiap orang mempunyai dorongan untuk berbuat fasiq dan dorongan untuk vertaqwa. Dalam QS-As Syam {91} : 8-10. Allah swt berfirman, "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung ornag yang mensucikannya, dan sungguh merugi orang yang mengotorinya".

Dorongan-dorongan kefasikan adalah dorongan negatif dari syahwat, berupa dorongan untuk mengikuti dan memperturutkan hawa jafsunya. Memperturutkan hawa nafsu yang tiada habisnya akan membuatn manusia tidak beda dengan binatang.

Dengan menjadikan hati dan akal sebagai pengendali hawa nafsu, maka setiap keinginan dari hawa nafsu akan di pertimbangkan dan dirasakan terlebih dahilu oleh hati nurani dan akal sehat. Maka dari itu hati nurani dan akal sehat harus diutamakan untuk dapat mengendalikan hawa nafsu sehingga kemuliaan sebagai manuisa dapat terjaga.

Dalam kehidupan sederhana sebagai cintih, jika kita makan brelebihan menuruti semua keinginan hawa nafsu, bukan tidak mungkin kita justru akan kekenyangan, sakit dan sibuk buang air. belum lagi, jika di depan umum kita makan semua dari apa yang kita inginkan secara rakus, maka kerhomatan kita akan jatuh di mata umum. Atau mungkin bagi orang yang menderita penyakit hipertensi, alergi atau komplikasi, makan semaunya bukan nimat tapu justru kumat yang akan di dapat. Untuk itu marilah kita gunkan hati nurani dan akal sehat kita untuk mengendalikan dan mengatur hawa nafsu kita.

2. Mnegutamakan AKhirat Namun Tidak melupakan Dunia

Dalam surah Al- Qashas{28}:27 Allah swt berfirman "Dan carilah (pahal) negeri akherta dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlahk kamu lupakan bagaimana di dunia dam berbuat bailah sebagaimaana Allah telah berbuat baik kaepadamu dan janganlah kamu mebuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.". dari ayat tersebut kita diperintahlan untukmerancang tujuan jangka panjang dengan sebaik-baiknya. Tujuan jangka panjang tersebut adalah akhirat. Negeri akirat yang lebih baik dari negeri dunia.Negeri akhirat yanglebih kekal abadi. Kita diperintahkan untuk mencari tujuan akhirat namun jangan sampai melupakan dunia, karena di dunia ini kita ibarat orang yang dalam perjalanan kemudian mampir untuk mencari perbekalan dalam melanjutkan perjalanan. Namun, jangan kita utamakan dunia sebagai tjuan akhir, untuk kita kita harus berprinsip hiduo di dunia ini yang penting pahal melimpah dan juga bayarannya lebih (seng penting ganjarane bayarane turah)

Islam mengajarkan untuk mendapatkan hal tersebut yaitu dengan doa yang ada dalam surah Al-Baqarah {2} : 201 yang bebrbunyi "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, "ya Tuhan kami, verilah kamikebaikan di dunia dan kebaikan di akhirta, dan lindungilah kami dari azab neraka"

3. Menempatkan Allah diatas segala-galanya
 Sebagaimana kita baca dalam shalat kita sehari-hari yaitu surat Al Fatihah ayat ke 5. "hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu akumemohon pertolongan. Selain kita baca dalam setiap shalat, kita harus mengamalkan maksud dari ayat tersebut, jangan sampai menempatkan sesuatu selain Allah, doatas Allah. Kita akan menerima balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Termasuk dalam cinta, karena sebagaimana Allah akan membalas cinta kepada yang mencintainya, untuk itu kita harus mencintaiNya 100%. Allah berfirman, "Dan Dia akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik" (QS. An Najm:31)

namun sebaliknya jika kita menempatkan cinta kepada manusia atau yang lain diatas cinta kita kepada Allah maka harus siap kecewa. karena kita sebagai manusia tidak tahu apa isi dari hati seseorang. orang bijak bilang dalamnya sanudera bisa diukur namun dalam hati seseorang siapa tahu.

Allah swt berfirman "Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargaku, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tenpat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. AT-Taubah[{9}:24


Kerena Surga Berada Di Telapak Kakinya

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat bijak) kepada dua oraang ibu bapaknya;ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua ibu bapakmu; hanya kepada-Ku engkau akan kembali (QS. 31:14-15)

Dunia barat sekarang baru menemulan nlai mulia Ibu, sedangkan umat Islam telah berabad-abad mempercayai kedudukannya yang mulia berdasarkakan ajaran Ilahi melalui Islam. Islam percaya pada nilai Ibu yang luar biasa, dan telah menarik perhatian manusia melalui ebrbagai ungkapan dan pernyataan. bahkan Islam menganggap bahwa mencapai tahap akhir kesempurnaan, yakni surga, tergantung pada kerelaan Ibu. nabi Muhammad saw bersabda, "Surga terletak di bawah telapak kaki Ibu."

Dalam memuiakan kedudukan Ibu, Islam tidak membatasi diri pada nasehat, perintah dan anjuran lisan. Tetapi islam uga memandang perintah dan larangan Ibu sebagai suatu kewajiban untuk dilaksanakan dalam hal-hal tertentu. Misalnya, dalam perkara yang disunnahkan Allah, tetapi berlawanan dengan larangan Ibu, maka anak-anak dinasihati untuk menaati larangan Ibu mereka.

Apabila seorang anak ingin berpuasa sunnah, atau melakukan perjalanan yang disunnahkan, tetapi Ibunya melarangnya, maka wajiblah bagi si anak untuk menaati Ibunya. Apabila anak itu melawan kegendak Ibunya, maka bukan saja ia tidak memperoleh pahala karena amalannya itu, melainkan ia justru memperoleh dosa dikarenakan penolakannya untuk menaati Ibunya.

Perkara lain dimana perintha ibu dihormati sebanding dengan perintah Allah ialah apabila perintah Allah berlawanan dengan larangan Ibu, denga syarat bahwa perbuatan itu tidak termasuk dalam perintah yang wajib seperti shallat fardhu atau puasa ramadhan. Misalnya dalam masalah jihad, orang yang mampu berperang harus ikut serta dalam pertempuran. tetapi apabila seorang muda memenuhi semua persyaratan untuk pergi jihad, kecuali bahwa Ibunya tidak mengizinkannya pergi (dengan syarat bahwa kebasenannya tidak membahayakan umat Islam), maka ia boleh tidak ikut dalam peperangan semata-mata karena larangan Ibunya.

islam memandang penghormatan kepada orang tua dan pelaksanaan hak-hak mereka sebagai kewajiban manusia tervbesar setelah perintah Illahi. Al-Quran mengatakan dalam hubungan ini, "Bersyukurlah kamu kepada-Ku dan kepada keua orang tuamu." (QS 31:14). Perlu diperhatikan bahwa disini Allah Ta'ala segera setelah menyebut hak-hakNya sendiri, menyebutkan hek kedua orang tua.

"Jika orang tuamu menyebabklan perasaan tidak senang pada dirimu, maka jnganlah engkau (membalas dengan) membuat mereka tak senang. Jika mereka memukulmu, engkau tak boleh (membalas dengan) menyakiti mereka. bahkan engkau mesti mendoakan mereka, dan tidak melemparkan apapun selain pandangan cinta dan kasih sayang kepada mereka. Suaramu tidak boleh lebih keras dari mereka dan engkau tidak boleh berjalan mendahului mereka."


SEJARAH KELAM HARI KASIH SAYANG

Hari kasih sayang. begitulah nama yang disematkan setiap tanggal 14 Februari ini. pada hari yang lebih populer dengan nama hari Valentine ini, banyak kawula muda mengekspresikan rasa cinta mereka kepada kekasihnya (baca: pacarnya) dengan beragam cara.....

Sejarah Kelam

terdapat banyak versi yang menyebutkan asal-usul hari Valentine. Dari sekian banyak sumber yang beredar, hari Valentine pertama kali dijadikan hari perayaan gereja oleh Paus Gelesius I yang saat itu menjadi penguasa Romawi pada tahun 496 M. upacara ini dinamakan Saint Valentine's Day untuk mengenang St Valentine yang mati pada tanggal 14 Februari. St. valentine konon adalah seorang pendeta di masa Kaisar Claudius II. pada masa pemerintahannya kaisar Claudius II melarang para tentara bujangan untuk menikah disebabkan tentara yang sudah menikah akan menjadi lembek dan lemah ketika berperang. namun, St. valentine melanggarnya dan diam-diam ia menikahkan banyak tentara muda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 februari 269 M (dari berbagai sumber).

Para pembaca rahimakumullah, seorang muslim yang cemburuan terhadap agamanya, niscaya tidak rela merayakan hari Valentine. Sadar atau tidak, ketika merayakan hari Valentine, berarti dia ikut melakukan penghormatan kepada orang Nsrani yang dianggap sebagai 'pahlawan cinta'. Cukuplah dua hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berikut ini sebagai peringatan bagi setiap insan yang meyakini bahwa Rasulullah Muhammad shallallhu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah dan suri tauladannya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa bertasyabbuh (menyerupai) suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut" (HR. Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad shahih). Di dalam hadits ini, terdapat ancaman keras bagi seoran gmuslim yang bertasyabbuh (menyerupai) kepada orang kafir. tekah dikethui bersama nbahwa hari valentine merupakan perayaan orang-orang kafir. Oleh sebab itu, jika ada seseorang ikut merayakan hari Valentine, berarti dia telah menyerupai orang kafir.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda, "Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian. sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai-sampai jika mereka memsauki lubang dhabb (sejenis biawak) niscaya kalian akan ikuti pula". kami (para sahabat) bertanya "Wahai Rasulullah, (mereka itu) yahudi dan nasrani?". Rasulullah menjawab "Siapa lagi?" (HR. Bukhari Muslim).

Para pembaca rahimakumullah, di masa sekarang ini, jalan hidup Yahudi dan Nasrani  mana yang tidak ditiru kaum muslimin? Mulai gaya berpakaian, gaya makan, gaya penampilan, gaya hidup, sampai gaya beragamabanyak membebek kepada Yahudi dan nsrani. Termasuk pula ketika hari valentine. Saling memberi coklat, memberi bunga, kado, pergi ke pesta, serta gaya hidup orang-orang Yahudi dan Nsrani lainnya banyak kita dapati pada hari tersebut. lantas, kemana rasa ridha dan bangga kita terhadap agama islam sehingga harus mengikuti tradisi dan kebiasaan orang kafir?

Kelabu di Hari Valentine

Pembicaraan seputar hari valentine umumnya tidak lepas dari hubungan 'cinta' sepasang kekasih. terlebih di zaman sekarnag ini,  dimana rasa malu telah lenyap dari sanubari setiap insan serta syariat islam yang telah di buang jauh di belakang punggungnya membuat pecinta kebaikan hanya bisa mengelus dada, sedih melihat kenyataan yang ada. Padahal, syariat Islam yang mulia ini telah membuat batasan-batasan hubungan pergaulan antar lawan jenis, diantaranya sebagai berikut ini:

1. Islam memerintahkan untuk menundukkan oandangan ketika melihat lawan jenis yang bukan mahram

Allah ta'ala berfirman )yang artinya) "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan menjaga kemaluannya (dari hal-hal yang haram); yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". katakanlah kepada wanita yang beriman, "hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan menjaga kemaluannya (dari yang haram)". (QS. AN-Nur:30-31).

Dari Jarir bin Abdullah radhiallahu 'anhuma, beliau berkata "Aku bertanya kepada rasulullah tentang pandagan yang tiba-tiba (tanpa sengaja), maka beliau menjawab, "palingkanlah pandanganmu!" (HR.Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi).

2. islam melarang untuk saling mnyentuh dan ber-ikhtilath (campur baur) antar lawan jenis yang bukan mahram

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh jika kepala kalian ditusuk dengan jarum besi, hal itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dengan sanad hasan).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda "Telah ditetapka bagi anak Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya. kedua mata, zinanya adalah dengan memandang. Kedua telinga, zinanya adalah dengan mendengar. Lisan, zinanya adalah dengan membicarakannya. Tangan zinanya adalah dengan memegang. kaki zinanya adalah dengan melangkah. Sementara qalbu berhasrat dan berangan-angan, maka kemaluanlah yang merealisasikan hal itu atau mendustakannya" (HR> Bukhari-Muslim).

3. Islam melarang untuk berkhalwat (berduaan) antar lawan jenis yang bukan mahram

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "janganlah sekali-sekali salah seorang idantara kalian (wahai kaum pria) berdua-duaan dengan seorang wanita, karena setan akan menjadi orang ketiga" (HR. Ahmad danthirmidzi dengan sanada shahih)

4. Islam menutup semua pintu yang akan menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan zina

Allah ta'ala berfirman (yang artinya) "Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang buruk" (QS. AL Isra':32).

Syaikh as Sa'idi menjelaskan, "Larangan untuk mendekati zinalebih keras daripada larangan melakukannya. Karena larangan mendekati zina mencakup larangan untuk seluruh hal-hal yang akan mengantarkannya dan mengajak menuju perbuatan zina." (lihat Taisirul karimir Rahman)

5. Allah ta\ala mengharamkan surga bagi yang membiarkan perbuatan keji dalam keluarganya

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ada tiga golongan yang Allah haramkan surga untuknya: pecandu khamr (minuman keras), anak yang durhaka kepada orangtuanya, serta dayyuts, yaitu orang yang membiarkan perbuatan keji terjadi di rumahnya" (HR.Ahmad dengan sanad shahih)

Para pembaca rahimakumullah, cobalah kita berkata jujur. larangan mana yang diterjang oleh para muda-mudi ketika hari valentine? bahkan, pelanggaran syari'at tersebut banyak kita jumpai dalam keseharian. berpegangan, berboncengan, berpelukan, berciuman sampai taraf perxinaan, na'udzu billahi min dzalik. ironisnya, para orangtua yang semestinya mencegah hal-hal buruk terjadi di tengah keluarganya justru membiarkan hal tersebut.

Di hari yang dikatakan sebagai hari 'kasih sayang' (kalaulah itu benar), seharusnya hari tersebut diliputi oleh suasana cerah yang


ISLAM AGAMA RAHMAT SEMESTA ALAM

Sesungguhnya agama Islam merupakan anugerah Allah Ta'ala yang dibawa rasulullah saw bagi umatnya. Suatu anugerah yang berisi aturan hidup dalam segenap aspek kehidupan sebagaimana telah dipraktekkan pada zaman sahabat. Yakni Islam yang murni, yang jauh dari ktotoran syirik dan sinkretisme. Dengan kata lain islam meruoakan solusi permasalahan hidup sekaligus barometer kebenaran. Karena itulah agama yang diterima disisi Allah ta'ala hanyalah Islam. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah Ta'ala hanyalah Islam" (QS. Ali Imran [3] : 9). Namun demikian, banyak diantara kaum muslim kurang menyadari hal tersebut. betapa banyak nilai-nilai Islam yang seolah lenyap dari dada-dada kaum muslimin. Yang kita jumpai hanya sedikit kaum muslim yagn istiqomah.

Penerapan agama Islam seara kaffah akan melahirkan ketentraman hidup di dunia dan akhirat. Islam memberikan kemaslsahatan hidup manusia. Hal tersebut disebabkan karena Islam merupakan wahyu paripurna dari sang pencipta. Dengan kata lain Islam bukanlah rekayasa atau ciptaan manusia. Allah ta'aala berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kusempurnakan untukmu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam sebagai agamamu."(QS.Al Maidah [5]:3).

Karena Allah ta'aala telah menyempurnakan agama islam, maka kita tidak memerlukan agama lain. kita tidak memerlukan ajaran lain selain Muhammad SAW. Maka tidak ada yang halal kecuali yang telah beliau halalkan, tidak ada yang haram melainkan telah beliau haramkan. Segala yang beliau sampaikan adalah kebenaran, tiada unsur dusta dan unsur penyimpangan. Allah ta'aala berfirman, "Telah sempurna kalimat Rabbmu, kebenaran dan keadilannya". (QS. Al-An'am [6] : 115)
Risalah Isalm yang diajrakan nabi Muhammad SAW telah sempurna dan memiliki beberapa keistimewaan:

Pertama: Berifat kekal sampai hari kiamat

Allah ta'aala berfiman, "Tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup (nabi-nabi)" (QS. Al Ahzab [33]:40)..imama Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan: "Ayat ini merupakan nash yang tegas bahwa sesungguhnya tidak ada nabi lagi sesudah beliau. Apabila sesudah beliau saw tidak ada lagi seorang nabipun, maka apalagi untuk seorang Rasul, jelas lebih tidak ada lagi. Sebab kedudukan Rasul lebih khusus daripada kedudukan nabi. Setiap Rasul pasti nabi, tetatp tidak etiap nabi pasti rasul. (Tasir Ibnu katsir : III/650).

Nabi sa bersabda: "Sesungguhnya aku memiliki banyak nama, Aku adalah muhammad, Aku juga Ahmad, Akupun bernama Al- Mahi yang dengan namaku itu Allah menghapuskan kekafiran dari muka bumi. Aku juga bernama Al-Hasyir yang manusia celakakan dikumpulkam sesuai dengan jejak kakiku. Dan aku adalah Al-'Aqib (nabi paling akhir) yang tidak ada lagi nabi sesudahku." (HR. Bukhari). Selanjutnya Imam Ibnu katsir menegaskan: "Sesungguhnya Allah ta'aala telah memberitahukan dalam KitabNya, demikian juga Rasulullah saw dalam sunnahnya yang mutawatir, bahwasanya tidak ada lagi nabi sesudah saw.

Supaya orang-orang mengetahui bahwa barang siapa mengajku memiliki kedudukan sebagai nabi sesudah nabi saw, maka dia adalah pendusta, pembual, dajjal, sesat dan menyesatkan. Meskipun ketika ia dibakar api tidak mempan, atau bermain sulap, atau mendatangkan berbagai macam sihir, jimat-jimat dan kemampuan-kemampuan aneh lainnya.. Semuanya adalah mustahil (sebagai bukti kenabian) dan sesat bagi pandangan orang-orang yang mempunyai akal" (Tafsir Ibnu Katsir : III/652).

Kedua: bersifat umum meliputi semua jin dan manusia

Seluruh jin manusia di akhir zaman ini adalah termasuk ke dalam umat da'wah nabi saw. Hal ini disebabakan oleh karena semenjak diutusnya nabi saw sampai hari kiamat, seluruh jin manusia diperintahkan dan diajak masuk agama Islam. Allah ta'aala berfirman, "Katakanlah, wahai manusia aku adalah utusan Allah kepadamu semua" (QS. AL A'raf {7} : 158). Nabi saw bersabda: "Demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya. Tidak seorangpun diantara umat ini yang mendengar tentang aku, baik yahudi ataupun Nasrani, kemudian ia meninggal dunia sedangkan ia dalam keadaan tidak kepada risalah yang aku bawa, kecuali ia pasti termasuk penghuni neraka" (HR. Muslim). Hadits tersebut menunjukkan bahwa semua manusia setelah diutudnya nabi saw masuk kedalam umat da'wah beliau.

Apabila seseorang tidak mau beriman kepada beliau dan kepada risalah yang beliau bawa, maka orang tersebut telah kafir. Allah ta'aala berfirman, "Dan (ingatlah) ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya), mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. mereka berkata, "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al Quran) yang diturunkan seduadah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi menuntun kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Hai kaum kami, terimalah (seruan )orang yang menyeru kepada Allah ini dan berimanlah kpadaNya, niscaya Allah akanmengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan dari azab yagn pedih, Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah ini, maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari adzab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. merka itu dalam kesestan yang nyata." (QS. AL-Ahqaf [46] : 29-32).

Ketiga: Bersifat Sempurna

Allah Ta'aala berfirman, "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah kusempurnakan untukmu nikmatKu dan telah kuridhoi Islam sebagai agamamu."(QS.Al Maidah [5]:3). Abu Dzar al-ghifari radliallahu 'anhu, berkata" rasulullah saw meningalkan kami, sedangkan tidak ada seekor burungpun yang terbang dengan kedua sayapnya kecuali kami (selalu0 ada ilmu dari Rasulullah saw". berkata Ibnu Hibban: "Maksud 'pada kami (selalu0 ada ilmu dari nabi", ialah (ilmu yang) mencakup semua perintha-perintah beliau, berita-berita beliau, perbuatan-perbuatan beliau dan hal-hal yang diperbolehkan beliau." Tidak ada islam setelah diutudnya nabi saw kecuali denganmengikuti beliau. Sebab agama Islam uang dibawa oleh nabi saw merupakan penentu dan barometer kebenaran bagi semua agama atau atau aturan-ayuran lain.